| S — Signature Strengths (Kekuatan Utama) |
1. Mampu belajar hal baru dengan cepat. 2. Tidak mudah terpengaruh emosi, dapat berpikir jernih dalam tekanan. 3. Mudah beradaptasi di lingkungan baru. |
|---|---|
| H — Heart (Nilai dan Hal yang Diperjuangkan) |
1. Mengutamakan keluarga dan hubungan yang bermakna. 2. Berpegang pada integritas dan rasa tanggung jawab. 3. Memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. |
| A — Aptitudes & Acquired Skills (Kemampuan dan Keterampilan) |
1. Kemampuan analitis dan berpikir komputasional. 2. Keterampilan manajemen waktu dan pemecahan masalah. 3. Mampu bekerja efektif dalam tim lintas bidang. |
| P — Personality (Kepribadian) |
Pribadi yang tenang, perfeksionis, dan reflektif. Kadang cenderung overthinking, tetapi selalu berusaha terbuka terhadap saran dan kritik. Memiliki dorongan kuat untuk memperbaiki diri serta membantu orang lain berkembang. |
| E — Experiences (Pengalaman Hidup) |
1. Mengikuti kompetisi dan proyek kolaboratif di bidang teknologi dan organisasi. 2. Aktif di kegiatan kampus seperti KSEP ITB, belajar mengelola waktu dan tim. 3. Menghadapi kegagalan dalam lomba yang justru memperkuat semangat belajar. |
Pernyataan Misi Pribadi
Saya bertekad untuk menghubungkan pengetahuan, teknologi, dan manusia. Melalui pembelajaran yang saya tempuh, saya ingin mengembangkan kemampuan tidak hanya dalam aspek teknis, tetapi juga dalam empati dan tanggung jawab sosial. Tujuan saya adalah menjadi seseorang yang menggunakan keahlian digital untuk menciptakan solusi yang aman, etis, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Identitas Naratif
Bagi saya, hidup adalah proses belajar yang tidak berhenti. Setiap tantangan selalu membawa pelajaran baru tentang ketekunan, komunikasi, dan kepercayaan diri. Saya percaya bahwa nilai sejati seseorang tidak diukur dari apa yang dimilikinya, tetapi dari seberapa besar manfaat yang bisa ia berikan kepada orang lain.
Sejak menempuh pendidikan di ITB, saya belajar bahwa kolaborasi lebih penting daripada kompetisi. Saat bekerja dalam tim, saya belajar menghargai perbedaan dan mendengarkan sudut pandang lain. Dalam setiap kegagalan, saya menemukan arah baru untuk tumbuh.
Saya ingin menjadi pribadi yang bukan hanya “berhasil,” tetapi juga “bermakna”, yakni seseorang yang dapat diandalkan, menebarkan semangat positif, dan terus berusaha membawa perubahan kecil yang berarti di sekitar saya.